Selasa, 26 April 2011

Arti Paskah

Di dalam gereja-gereja Kristen, terutama ritus Latin, perayaan dimulai pada hari Jumat Agung. Gereja-gereja biasanya menyelenggarakan kebaktian pada hari tersebut, umat Katolik Roma biasanya juga berpuasa pada hari ini. Kebaktiannya diliputi dengan perasaan duka karena memperingati sengsara penderitaan dan kematian Yesus di kayu salib. Gereja-gereja Protestan biasanya melanjutkan kebaktian dengan sakramen Perjamuan Paskah untuk memperingati Perjamuan Malam Terakhir Yesus; lagu-lagu sendu seperti "Jangan Lupa Getsemani"juga dinyanyikan. Sang pastor atau pendeta kadang-kadang memberikan kotbah singkat. Gereja-gereja Katolik Roma biasanya tidak melakukan sakramen Perjamuan Kudus pada hari ini, sakramen pengakuan dosa dan pengurapan orang sakit.
Pada hari Sabtunya gereja-gereja Katolik dan beberapa gereja Anglikan dan Lutheran juga menyelenggarakan kebaktian malam Paskah. Dalam kebaktian itu sebuah lilin Paskah dinyalakan untuk melambangkan Kristus yang bangkit; Exultet atau proklamasi Paskah dinyanyikan; ayat-ayat Alkitab dari Perjanjian Lama yang menceritakan keluarnya bangsa Israel dari Mesir dan nubuatan tentang Mesias dibacakan. Bagian kebaktian ini mencapai puncaknya dengan menyanyikan Gloria dan Alleluia, dan Injil tentang kisah kebangkitan dibacakan. Sama seperti kebaktian Jumat Agung, sang pastor atau pendeta kadang-kadang juga menyampaikan kotbah sesudah pembacaan Alkitab. Bagi gereja Katolik Roma, malam ini biasanya juga digunakan untuk sakramen baptisan kudus, malam penerimaan anggota jemaat gereja yang baru. Untuk anggota jemaat yang lain, mereka juga menerima percikan air suci sebagai lambang perbaruan iman kepercayaan mereka. Kebaktian pada gereja-gereja Katolik Roma kemudian dilanjutkan dengan sakramen Konfirmasi. Kebaktian kemudian diakhiri dengan sakramen Ekaristi.(Wikipedia : Paskah Pada Gereja Modern)
Paskah menandakan Tuhan telah melewati rumah-rumah Israel di Mesir, sehingga menyelamatkan mereka (Kel. 12:27). Dalam Perjanjian Baru Paskah menunjukkan pengorbanan Tuhan Yesus disalib. Pengorbanan itu membebaskan manusia dari seluruh perbudakan dosa. Hal ini hanya terjadi bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Paskah bisa disebutkan sebagai tindakan Allah mengasihi manusia, dengan mengorbankan anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus.

Pengorbanan ini bertujuan menyelesaikan dosa dan memberi keselamatan. Dengan peristiwa kebangkitan dari antara orang mati, maka Allah telah melakukan pekerjaan pendamaian dengan diri-Nya ( II Kor. 5:18). Antara manusia dengan Dia, tidak ada lagi permusuhan, tembok dosa yang memisahkan kita dengan Dia, kini telah dirobohkan (Ef. 2:14). Dengan peristiwa-peristiwa ini maka sekarang kita diterima sebagai anak-anak-Nya dan beroleh persekutuan dengan Dia.
Paskah telah mengubah sejarah kehidupan umat manusia. Lebih lagi semua orang yang percaya kepada Yesus. Paskah menjadi tonggak sejarah kehidupan iman kita. Kita mempercayai bukan Allah yang mati tetapi Allah yang hidup. Selain itu kita pun mengerti bahwa Yesus berbeda dari tokoh-tokoh agama di dunia ini. Tokoh agama di muka bumi ini hanya memiliki hari kelahiran dan kematian, tetapi hanya Yesus Kristus yang punya hari kebangkitan.
Kebangkitan itulah yang membawa pembebasan bagi kita dari kuasa dosa dan maut. Seperti yang Paulus tuliskan “Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut dimanakah kemenanganmu?” (1 Kor. 15:54-55).(Makna Paskah)
Sebelum menyambut hari Paskah, kita melewati masa prapaskah sebagai masa pertobatan. Dalam masa prapaskah kita, kaum muda, diajak untuk ikut serta dalam berpantang dan berpuasa selama 40 hari. Prapaskah merupakan masa yang penting untuk dikenal oleh kita, kaum muda. Bahwa ternyata tidak banyak kamu muda yang mengerti dan  memahami makna dan manfaatnya, “kaum muda engga ta’u apa makna masa prapaskah”. Saat kita telah memulai memilih untuk berpantang atau berpuasa, kerap kita memotong atau membatalkan bahkan sampai tidak berpantang dan berpuasa lagi. Kita kaum muda belum bisa menghidupi pantang dan puasa dengan sepenuh hati.
Tantangan lain yang kerap mengurangi makna pantang dan puasa adalah pengendalian emosi yang lemah. Kita mudah tergoda. Lalu, untuk apa kita rajin berdoa, mencoba berpantang, dan berpuasa dengan maksud memperdalam iman kita, tetapi kita kerap kalap dan tidak peduli dengan perasaan orang lain di sekitar kita. Contohnya :
1. Kita kaum muda sering ga’ bisa menahan marah
2. Suka banget tu ngomongin orang lain
3. Suka banget mincing-mancing orang lain biar marah
Bagaimana jika perasaan dan perilaku yang muncul seperti yang terungkap di atas. lalu, apa arti berdoa, apa arti pantang dan puasa yang kita lakukan???(Makna Paskah Kaum Muda)

1 komentar:

gu2lz mengatakan...

folowww bach ve,,,,,,,,

maksa nh,,??,,,gul.com

Posting Komentar